𝙰𝚙𝚘𝚜𝚝𝚎𝚕𝚕'𝚒𝚘
  • Reads 78
  • Votes 9
  • Parts 3
  • Reads 78
  • Votes 9
  • Parts 3
Ongoing, First published Nov 16, 2020
Tak akan ada yang menyangka jika 7 lelaki berbeda Presepsi ideologi bisa bersatu dalam satu misi.

Pertemuan yang tak terduga
Pertemuan yang tak hanya sekali,dua atau tiga kali
tetapi berkali-kali .

Menyangkut masalah yang tak berujung, kendati menemukan fakta yang semu.
All Rights Reserved
Sign up to add 𝙰𝚙𝚘𝚜𝚝𝚎𝚕𝚕'𝚒𝚘 to your library and receive updates
or
#468minyonggi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
Choose Family  cover
Duke's Grip cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences (Flashback Story) cover
brother ; drarry [END] cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
After Graduation cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.