Menangis dikamar sendirian. Tanpa ada yang mengetahui, itulah kebiasaan Alana. Berbagai masalah hinggap dihidupnya seakan-akan betah bersanggar dihidupnya. Keluarganya berantakan. Mamanya tidak peduli dengannya, tidak pernah mengajak nya berbicara bahkan sekadar menyapa saja tidak pernah. Ayahnya seorang pecandu alkohol, mantan napi dan tak bertanggung jawab. Itulah kehidupan Alana Anggaskara. Hingga ada Saga, yang menjadi tempatnya berkeluh kesah, tempatnya bersandar. Bagaimana kah perjuangan Alana selanjutnya?