Cerita ini milik orang lain, mimi hanya menerjemahkannya. Tidak diedit kalau suka baca kalau ga suka jangan dibaca.
Penulis: wusheng
Link asal:https://www.banxia.co/154_154669/
Sinopsis:
Zhou Miaomiao berusia 25 tahun dan dipaksa oleh ibunya untuk pergi kencan buta. Di tengah malam, dia sedang bermain game, dan sebuah pesan muncul di teleponnya: Apakah Anda ingin mengalami kesenangan melarikan diri ketika Anda dipaksa untuk menikah? Hei, menarik. Zhou Miaomiao buru-buru masuk. Dia memasuki halaman game yang disebut "Escape Game". Aturan permainan mengatakan: 1. Semua level dari game ini lolos dari pernikahan. Setiap kali protagonis memainkan level, selama pelariannya berhasil, akun game pribadi pada kenyataannya akan diberi hadiah 10.000 koin adik lunak. 2. Dalam permainan, ketika seorang pemain dengan identitas "Anda" meninggal pada level tertentu atau gagal untuk melarikan diri dari pernikahan, saat Anda masuk lagi, level tersebut akan dimulai ulang. ... Zhou Miaomiao sangat ingin mencoba. Dia mengklik untuk masuk ke dalam game dan langsung tiba di sebuah vila tepi pantai. Seorang pria yang mirip Daniel Wu memanggil istrinya, memegang kalung berlian biru berkilauan di tangannya. Zhou Miaomiao: Dengan cara ini, saya masih lolos dari pernikahan? Sistem permainan: maaf, melakukan kesalahan, mulai lagi. Zhou Miaomiao: ... Di depan Anda hitam. Ketika dia bangun lagi, Zhou Miaomiao sedang berbaring di atas kang dengan retakan di dinding sekitarnya.Wanita di sebelahnya menangis, menyuruhnya untuk tidak menangis ketika dia menikah dengan dewa sungai nanti. Zhou Miaomiao: Dewa Sungai? Kemudian, dia mengerti bahwa sebagai orang suci yang dipilih dari desa, dia akan tenggelam ke dasar sungai untuk menikah dengan dewa sungai. Zhou Miaomiao: ...... Di mana permainan melarikan diri ini? Jelas ini adalah permainan melarikan diri.
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.