Takdir hidup ini layaknya daun. Apabila sudah sampai waktunya maka dia akan gugur. Begitu pula dengan datang dan perginya cinta. Jika sudah ditentukan di mana hati memilih di situlah tujuan untuk menetap. "Kau tahu, Langit?!" "Mencintaimu sama seperti lomba balapan liar. Mempertaruhkan nyawa meski belum tentu aku adalah pemenangnya." Salam hangat. Gadis bodoh yang mencintaimu:) Warning⚠️ •Foto yang dijadikan tokoh hanya sebagai bentuk ilustrasi gambaran rupa pemain. Tidak ada katain dalam kehidupan pribadi mereka. •Cerita ini murni fiksi jika ada kesamaan nama, cerita dalam kehidupan pribadi maka itu tanpa disengaja. •Bijaklah dalam membaca karena ada beberapa kata-kata kasar. •Ambil sisi positif dalam cerita. •Dilarang plagiat. Terinspirasi untuk membiat cerita silahkan, tetapi saya tidak menginziinkan menyamai cerita yang sama buat. •Cerita lanjut tergantung mood dan vote pembaca. Jangan lupa follow juga akun saya. Mau followback chat aja. Selamat membaca.🌹
32 parts