Keep Your Smile
  • Reads 17,390
  • Votes 2,677
  • Parts 25
  • Reads 17,390
  • Votes 2,677
  • Parts 25
Complete, First published Nov 20, 2020
Mature
Aluna, satu dari sekian banyaknya mahasiswi yang merasakan pahit-asamnya kehidupan perkuliahan. Tingkat kenormalannya jauh di bawah rata-rata namun masih memiliki sekian nol persen kesadaran bersama rekan-rekannya. Berimpian mulia ingin pergi umroh dari kupon kuaci yang sering ia beli meski tak pernah memakannya. Sayang, impian mulianya itu harus tergeser paksa akan suatu keadaan mendesak yang tak begitu penting.

"Saya beri waktu kamu sebanyak yang kamu mau." Sumpah, padahal ia sudah berusaha mendorong orang itu sekuat tenaga. Tapi, apakah amarah itu bisa membuat kekuatan seseorang meningkat? 

"Bahkan sampai ajal menjemput?" Kenapa susah sekali melepas genggaman tangannya? Apalagi posisi keduanya cukup berbahaya, salah-salah bisa membuat orang salah paham ketika melihatnya.

"Tidak selama itu, pertimbangkan dengan matang."

 Aluna menyeringai, sebelum pernyataan dan ancaman itu sudah bercampur, ia harus melakukan sesuatu yang lain.

"Jawaban itu pasti akan datang dan akan sangat memuaskan anda. Tapi, jika saya juga merasakan hal yang sama."

"Baiklah, mari kita lihat ke depannya."




Start    : Agustus20

Finish  : 14 Maret21
All Rights Reserved
Sign up to add Keep Your Smile to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
DIMENSI (Completed) cover
JEFFREY D'ALBERTO(18+ - 21+) (END)  cover
GAVIN 21+ cover
Jodoh Untuk Monik (Sudah Terbit) cover
Cappucino cover
Geya, Ditya, dan Rahasia Semesta [ Completed ✔ ] cover
[TJS 3.0] Jakarta: Welcome Home cover
Heart from The Past |√ cover
My Husband My Badboy! 21++  cover
out of the blueprint cover

DIMENSI (Completed)

61 parts Complete

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA♡] Dulu, ketika dompetku kecopetan, aku berdoa supaya uang bergambar monyet di dalamnya digunakan untuk kebaikan. Lalu, saat aku kehilangan ponsel esia hidayahku, lagi-lagi aku berusaha mengikhlaskannya. Aku pernah merasakan jutaan kehilangan, kehilangan pena standar, penggaris besi, tipe-x warna merah, penghapus, kaos kaki, topi, dasi, jepit rambut, liptint, novel kesayangan, tapi, rasanya tak sehancur saat aku kehilanganmu. Pernah sakit, tapi, tak pernah sedalam ini. Bahkan, saat aku tidak sengaja membakar tanganku, rasanya tidak seperih ini. Kehilanganmu membuatku ingin menghancurkan dunia ini.