Gemuruh suara hujan semakin terasa, memecah kesunyian malam yang biasanya hanya ada suara jangkrik bersahutan. Tiupan angin juga semakin kencang senada dengan suara langkah kaki yang makin lama makin mendekat itu. Kanaya yang sudah sangat ketakutan merasakan hawa dingin semakin menusuk tubuhnya. Seluruh badannya menggigil , bukan karna hawa dingin lagi, namun karna rasa takut yang sudah sangat menyiksanya. "hhhuffh.. bertahan Naya, lo pasti bisa, tahan sedikit lagi" bisiknya dengan nafas terengah. Nafasnya pun mulai berat, ia tidak bisa mengendalikan nafasnya, dadanya mulai terasa sakit. "ya Tuhaaaan.... gue harus apa sekarang? gue harus gimana?, gue takut", tuturnya. "tenang Naya..hhhuuffhh hhuufhhh tenang..", timpalnya sembari berbisik, mencoba meredakan Asma nya yg semakin tak tertahan. Suara langkah kaki itu begitu menakutkan, membuat Kanaya merasa setengah nyawanya sudah menghilang. Suara langkah kaki itu semakin dekat, sangat dekat dan semakin keras, bersamaan dengan suara dobrakan pintu yang di hantam dengan sangat kuat, seperti sedang dipaksa untuk dibuka.
3 parts