MEISYA [TERBIT]
  • Reads 209,587
  • Votes 8,711
  • Parts 34
  • Reads 209,587
  • Votes 8,711
  • Parts 34
Complete, First published Nov 21, 2020
"Papa, sepatunya kena wajah Meisya ...."

"Cukup, Pa!"

"Papa, Meisya kesakitan sekarang."

"Meisya minta maaf."

"Meisya mohon maafin Meisya ...."

"Pa, kaki Meisya perih ...."

"Tangan Mei juga perih, Pa."

"Meisya gak akan bolos lagi, Pa. Meisya janji."

"Semuanya sakit, Pa. Peluk Meisya saat kesakitan, Pa," pinta Meisya dengan bergetar.

---><---

Meisya Keyrila Cheryl, gadis kelas sebelas yang hidup dengan penuh rasa sakit. Sakit fisik, dan juga hatinya. Orangtuanya yang tak menganggapnya ada sangat membuatnya merasa benar-benar tak dianggap di keluarganya. Meisya hanya hidup bersama tiga kakaknya yang menyayanginya.

Tapi karena suatu masalah, kakaknya menjauh dan membencinya. Bahkan tak jauh berbeda dengan orangtuanya yang tak menganggapnya ada.

Walaupun begitu, Meisya begitu bersyukur karena ada laki-laki yang selalu ada untuknya. Menjaganya dan bersikap seolah Meisya adalah adiknya, walau dalam hatinya menyimpan rasa yang lebih.

Siapakah laki-laki itu? Lalu penderitaan apalagi yang dialami Meisya?

---><---


Jangan plagiat ya, Sayang!
Dosa loh!!
Jangan lupa tinggalkan jejak!💙
All Rights Reserved
Sign up to add MEISYA [TERBIT] to your library and receive updates
or
#4naya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
TIEESHARA cover
LAURA  cover
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING] cover
KEMBALI | Kisah Yang Belum Selesai     cover
Rumah, apa itu? cover
RECAKA [END] cover
ELSA [ON GOING] cover
Kembar-Kembar Somplak cover
06;We Love story✔ cover
Kaesar cover

TIEESHARA

104 parts Ongoing

Aku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar berteman? Iya, pertemanan antara aku dan dia yang telah berselisih paham Aku sudah tidak ingin kehilangan orang yang disayang, termasuk ketiga Kakak (Abang) yang rupawan. Jika berani mendekatinya, hanya ada dua pilihan, "Pergi atau M*ti di tangan?" Aku terlalu merasa memiliki secara sepenuh hati, padahal mereka hanya milik Tuhan yang kenyataannya akan pergi. Memang salahku karena telah menjadikan mereka sebagai rumah untuk kembali, padahal hanya Tuhan selaku Dzat Yang Maha Kekal Abadi