Tumble Like A Stone ㅡ Jikook/Kookmin
  • Reads 20,430
  • Votes 2,552
  • Parts 25
  • Reads 20,430
  • Votes 2,552
  • Parts 25
Ongoing, First published Nov 21, 2020
[On-Going]

Menceritakan bagaimana sebuah batu di ujung tebing yang goyah karena guncangan dunia berusaha untuk tetap bertahan di tempat dan tidak terjatuh ke dasar tebing. Tentang bagaimana sebuah rasa tetap berusaha untuk tetap merasa ketika hambar menyapa. Tentang bagaimana sebuah kisah berusaha untuk tetap berkisah saat nyatanya usai telah tertitah. Benar, kisah ini tentang Park Jimin yang berusaha untuk tetap mempertahankan Park Jimin yang dikenal orang-orang ketika seseorang justru membuatnya berubah perlahan.

Park Jimin - seorang pelajar berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah tetapi sudah harus mengenal dunia

Jeon Jungkook - CEO berusia 22 tahun yang harus berusaha memperjuangkan segalanya untuk hidupnya
All Rights Reserved
Sign up to add Tumble Like A Stone ㅡ Jikook/Kookmin to your library and receive updates
or
#347jikook
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.