ZUKO
  • Reads 197
  • Votes 30
  • Parts 2
  • Reads 197
  • Votes 30
  • Parts 2
Ongoing, First published Nov 21, 2020
"Welcome in the hell school, now ... you're my doll Baby!" tutur Zuko sambil tersenyum miring, Vanel membalas tatapan Zuko dengan wajah tenang, ia menunjukan notebook-nya yang sedari tadi ia genggam lalu menulis,

"Maaf soal tadi, aku tak berniat membuatmu tak nyaman. Aku hanya ingin meminjamkanmu pulpen dan terima kasih sudah mau berbagi bangku denganku, senang bertemu denganmu!"

Vanel tersenyum tipis pada Zuko, sedangkan Zuko menatapnya dengan raut menahan emosi, disaat ia mempunyai niat buruk di pertemuan awal kenapa siswi si tuna wicara ini sangat paradoks dengan niatnya? ia sangat baik, dapat dilihat dari raut wajahnya yang menunjukan keikhlasan nyata saat meminta maaf, dan juga ... kenapa raut Vanel sangat tenang saat berhadapan dengan Zuko? 

Terlihat ... tak ada secuilpun rasa takut darinya, tak seperti Korban bulinya yang lain yang selalu memandangnya seperti monster.
All Rights Reserved
Sign up to add ZUKO to your library and receive updates
or
#139namjon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Fiction -sungjake✔ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

𝐒oerabaja, 1730

36 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias sembari tersenyum angkuh "Psikopat sialan, kenapa lo gak musnah aja?!" *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.