"Khem, ngapain natap kakak begitu?", Ira gelagapan dan langsung menunduk.
"Kakak tau, kakak keren, tapi jangan ditatap gitu terus dong, entar jatuh cinta loh", ucap Bintang sembari mengedipkan matanya.
"PD banget sih jadi cowok", gumam Ira.
"ngomong apa tadi?"
"Hmm, itu, kok Cinta lama banget yah?", Bintang melirik jam tangannya.
"Iya juga sih, harusnya dia udah balik", Ira menghela nafas lega. Bintang lalu menatap ponselnya lagi, terdengar suara pesan masuk.
"Cinta gak bakal datang", ucapnya datar.
"Hah?, maksud kakak?"
"Dia balik ke kampus. Katanya ada dosennya yang tiba-tiba mau masuk"
"Ohh, hmm, kakak beneran lapar?", Bintang mengangguk.
"Kita ke kantin yuk, kebetulan aku juga bosan disini. Kakak gak keberatan kalau ngajak aku keluar?", Ira lalu menggigit bibir bawahnya, sembari mengomeli dirinya sendiri dalam hati. Dia tidak menyangka akan keluar kata-kata seperti itu dari mulutnya. Irapun terus memukul bibirnya yang lancang, bagaimana tidak, kalau Bintang menolak mau ditaruh dimana wajahnya. Bintang tersenyum melihat tingkah Ira, yang menurutnya sangat lucu dan segera mengambil kursi roda yang berada dipojok ruangan.
"Yuk", Bintangpun membantu Ira duduk dikursi roda, jantung Ira terus meronta-ronta seperti ingin keluar ketika Bintang menggendongnya untuk duduk dikursi roda, padahal Ira sudah bilang kalau dia bisa sendiri.