Hujan dibulan November sering menyisahkan kisah dilantai-lantai bumi yang sebenarnya kadangkala belum siap diguyur olehnya.
Disadari atau tidak hujan dibulan November cukup sering menyapa. Membawa berita suka dan duka. Tahun ini begitu sulit tapi ternyata aku cukup kuat.
Aku bukan penikmat kopi, kafein nya membuat ku menderita. Memang begitu nasibku ditakdirkan mencicipi yang manis-manis saja; susu, teh dan ice cream. Sembari menyegarkan mata menangkap Rangkaian Makna tulisan kesukaan. Lagi lagi kang uem(Uwais El Marosy) jadi pilihan favorite ku.
Hujan kali ini, aku menikmati tulisan ini :
“ Kita adalah sepasang merpati yang kini saling mencari, pada lipatan waktu dan dimensi nun jauh, belum memberi kesempatan kemari namun berarti”
“Sebab pertemuan kita saat manusia-manusia lelap dalam tidurnya; di gelap malam buta.”
“Hujan selalu hadir mewakili perasaan kerinduan, salam dariku puan. Semoga sehat terus menyertai segala kesibukan.
Hujan, jangan berhenti mendoakan.”
“Perihal singgah, aku begitu sungguh. Namun pemilik rasa terlebih dulu menekan asa di timur langit subuh, membelah dua jiwa yang saling mencoba teguh. Singgah yang sungguh, telakkan berani disanggah.”
“Sebab kendati jatuh cinta, adalah ingatan perihal sulaman senyum secerah mentari masih terlukis rapi dalam kanvas memori. ”
Hujan, jangan berhenti mendoakan. Ini Novemberku.
Terimakasih,
Semoga menginspirasi♥