"Dara Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Arav sambil menyodorkan setangkai bunga mawar ke arahku. Aku membelalak kaget dengan perlakuan Aarav. Tubuhku menegang seketika, jantungku berdegup kencang, kupu-kupu seperti berterbangan di perutku. Aku senang bukan main, perasaan yang selama ini aku pendam dan sekarang .... "HA HA HA ... Dara, lo lucu banget, muka lu tegang banget hahaaaa!" Apa maksudnya? Mengapa dia tertawa? Aku menautkan alis. Sama sekali tidak paham dengan jalan pikirannya ataupun apa yang sedang terjadi di sini. "Gimana? Bagus nggak LATIHAN gue?" katanya -tanpa rasa bersalah. "Gue mau nembak angel, tapi gue grogi. Makanya gue latihan dulu lewat lu," lanjutnya. Tubuhku mulai memanas, menegang. Apa-apaan tadi? LATIHAN?! Jadi yang dia ucapakan tadi hanya untuk latihan untuk menembak orang lain?! Perkataan itu seolah membawaku diterbangkan ke angkasa yang indah. Namun, seketika dia menjatuhkanya ke dasar jurang yang amat dalam. Sakit. Hanya sakit yang aku rasakan saat ini. Aku mencoba tersenyum kepadanya. "Oh haha, iya bagus kok. Lo ngga usah gugup. Lo pasti bisa!" jawabku dengan sebisa mungkin menahan bulir air mata yang mendesak ingin keluar. "... Hm, iya juga ya. Gue pasti bisa! Ya udah gue cabut dulu," ujarnya lalu mengusak rambutku sebentar dan pergi begitu saja. Aku masih bergeming dengan perasaan yang sama sekali tidak bisa aku gambarkan. Aku menunduk. Air mataku meleleh. Cinta bertepuk sebelah tangan memang selalu menyakitkan. Dan itu membuat sakit hati yang tidak bisa diutarakan -Adara. hiii readers ini cerita pertama ku. sorry banget kalo masih acak adut 😁😁 Jan lupa vote dan komentarnya 😊😊 semoga kalian sukaa !!⚠️ cerita ini mengandung bahasa kasar happy reading 📖💜 Big luv 💜💜