Umurku sebentar lagi 30 tahun, single. Ibuku, yang memang hidup in a society that marriage is every woman's expected path to success, tentu saja sudah mulai resah. Yes, orang yang paling sering menanyakan kapan nikah tidak lain dan tidak bukan adalah ibuku sendiri. Alvin, sahabat terbaikku, yang diam-diam kusukai sejak dulu tiba-tiba mau nikah tanpa sepengetahuanku, membuat hatiku ambyar seketika. Aku lari ke pernikahan sahabatku yang lainnya, Hannah, dan disana aku bertemu dengan Chris, calon adik ipar Hannah yang sombong setengah mati. Apa yang lebih menyebalkan dari Chris? Dia hampir membuatku mati. Ya, mati!
Blurb :
Cinta itu butuh kepercayaan, yakin, juga ikhlas menerima segala kekurangan. Karena kelebihan itu hal biasa.
Jihan dan Abay, mereka menerima itu, bahkan disaat ujian berat datang menghampiri, tidak ada satu alasan untuk keduanya tidak Senyawa.
Bagaimana kisah mereka, dan apakah sehidup semati memang ada?
________
⚠️Dont copy my work