Kalian tau tidak kebahagian yang paling indah itu apa? Bukan uang ataupun harta melainkan kasih sayang dari keluarga. ~Kinanti Bagaswara. Cplas Kinanti tertunduk bersujud dikaki milik Rani. "Maaf, Tante Kinanti telat bangunnya. Maafkan Kinanti." "Buka bajumu!" Sentak Rani. "Tan-tante Kinanti mohon jangan, luka yang kemarin belum sembuh Tante." Pinta Kinanti yang dihiraukan oleh Rani. "Sekarang JALANG!" Tante, to-tolong jangan cambuk Kinanti lagi. Sakit Tante sakit." Rintih Kinanti. "Bahkan seberapa sakit yang kamu terima dan kamu rasakan aku tidak akan perduli! Karna ini semua pantas kau dapatkan, mengerti?!" Jawab Rani. "Kenapa Tante tega melakukannya?" "Karna kamu hanyalah seorang anak tidak tahu diri yang berhasil membuat keluarga ku hancur dan mati hanya karna anak sialan sepertimu, bodoh!" Wajah Rani sudah merah padam karna mengingat kenangannya dulu. "Buka bajumu atau aku akan menjualmu dan melelangmu menjadi jalang?!" Deg. Bukan menceritakan bagaimana caranya ending untuk bahagia. Kadang tidak semua kenyataan dan kebersamaan yang sudah terjalin sejak awal tidak menghasilkan kebahagian pada akhirnya. Sama halnya dengan cerita cinta dan kesedihan Kinanti Bagaswara dengan Adam Marco Khan. "Mom!" Panggil Adam. "Apa?" Jawab Meli ketus. "Udah cocok kan kalau Kinanti jadi calon istri Adam otomatis jadi mantu mommy dan nanti bakalan Adam produksiin dedek bayi yang gemoy. Ya nggak Ki?" Plak Bagaimana dengan Edgadomino Lucas Aldemindo? Laki-laki yang juga memperjuangkan cintanya untuk Kinanti Bagaswara? "Jangan nangis lagi, nanti Ed belikan bakso Aci mau?" Kinanti menganguk. "Dua mangkok boleh?" tanyanya polos. "Pasti boleh." "Ed?" "Hm," "Kenapa Kinanti harus mangil kamu Ed, sedangkan mama, papamu, juga yang lain memangilmu Domino, Ed?" Cicit Kinanti. "Karna Kinanti adalah orang yang spesial." Bisik Edgad. "Dan hanya Ed yang boleh memangilmu dengan Kinanti, sebaliknya hanya Kinanti yang boleh pangil Ed dengan sebutan itu. Mengerti?"
11 parts