Sadewa -kehilangan masa kecil (TAHAP REVISI)
12 parts Ongoing "Tapi Dewa masih ingin tetap tinggal bersama Mamah Papah dan Gara" melihat Dewa yang seperti itu Gara mulai merangkul Dewa dan memeluk nya.
"Mungkin ini hari terakhir kita bersama, anggap saja jika ini bukan hari terakhir kita. anggap jika ini semua hanyalah sebuah perjalanan untuk berjalan ke kehidupan yang lebih indah lagi di kemudian hari" Gara mulai merangkul Dewa walaupun dirinya berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis, karna Gara tau jika Dewa selalu melarang Gara untuk tidak menangis di hadapannya.
Suasana hati Dewa sedang kacau sekarang, suasana dingin dan sepi seakan-akan sedang berpihak kepada kesedihan Dewa.
"Dewa kangen sama Mamah Papah, Dewa juga kangen sama Gara, Dewa pengen kehangatan yang dulu Dewa rasakan bersama kedua orang tua Dewa bahkan Gara" Dewa yang terhanyut dalam kesedihan sehingga tanpa sadar air matanya mulai menetes. dirinya tidak tahu mengapa takdirnya semenyeramkan ini di usia yang masih sangat dini.
"Mah...Pah...dingin Dewa ingin di peluk oleh Mamah sama Papah, pasti Gara enak ya disana di peluk oleh kalian? Dewa iri melihat orang yang mendapatkan kehangatan dari orang tuanya," ucapnya. air matanya semakin mengalir deras, dirinya meluapkan emosi dan rasa sedih nya itu dalam sebuah tangisan. untung saja kakek sudah tidur dan artinya suara tangis Dewa tidak akan terdengar.
Tanpa sepengetahuan Dewa, sebenarnya kakek Darsah berada di luar. Dirinya merasakan sesak di saat mendengar suara tangis dan cara Dewa yang mengeluh di malam yang sangat menyeramkan ini.
"Ketidak beruntungan seorang anak adalah di saat dia iri melihat seorang anak yang mendapatkan kehangatan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya sedangkan aku tidak," ucapan Dewa mampu membuat kakek Darsah terdiam seribu bahasa.