"Ka, lu mungkin memang bukan bunga-bunga yang biasa mekar di musim semi, lu mungkin adalah bunga krisan yang punya masanya sendiri untuk mekar, masa lu akan datang, walaupun itu di musim gugur. Tapi lu tau sendiri kan, musim gugur nggak selamanya buruk, musim gugur bagi kebanyakan orang adalah simbol kenyamanan dari warna-warna jingga yang menawan." "Lu paham maksud gue kan? You're so beautiful as you are. Dangdut banget gue, tapi gue ngomong jujur, maksudnya gue tau lu ngga secantik model-model selebgram, tapi lu cantik. Hahaha. Paham nggak?" Chanyeol adalah suatu lentera bagi kehidupan Ryuka yang penuh kegelapan. Kegelapan yang tercipta buah pikiran-pikiran dari dirinya sendiri yeng seringkali tak ia sadari membunuh dirinya. Ryuka adalah sosok manusia kuat, sekuat pohon rindang yang selalu menaungi siapa saja yang bersandar di bawahnya. Namun, siapa sangka, bahwa hujan seringkali mengguyurnya dan badai tak henti-hentinya menghadang. Di sini, Chanyeol adalah angin musim semi yang datang perlahan membelai dengan penuh kehangatan dan angin di Bandung harusnya tak pernah memberikan kekecewaan pada mereka yang bertekad untuk bersemanyam di sana. Namun, bukannya keadaan alam hanya Tuhan yang tahu? Dan Bandung adalah galeri yang bisa jadi menyenangkan tapi juga menyesakkan.