❗next story from pure-blood (a secret story in Hogwarts)❗
Perjalanan cinta sejati tidak pernah berjalan mulus. - William Shakespeare
Rosienna Abellard Darkleys Ollivander--nama itu begitu berat bagiku. Sangking beratnya, aku bahkan rela menjual ragaku demi untuk menjadi orang biasa. Dan satu lagi, aku membenci kelebihanku. Kelebihan yang sangat jarang dimiliki orang lain membuat hidupku semakin sengsara. Aku setuju dengan Professor Severus yang menyebut kelebihanku ini adalah kutukan. Jika kau membaca ceritaku sebelumnya kau pasti tahu tentang mengapa aku membenci kelebihanku ini. Yang ku butuhkan disini hanya cinta sejati, tak lebih tak kurang. Oleh karena itu cerita kali ini bukanlah mengenai Hogwarts lagi, cerita ini harus mengenai diriku. Aku marah karena ending dari cerita sebelumnya sama sekali tidak berpihak padaku. Bagaimana bisa tidak ada ending bahagia setelah aku berjuang mati-matian selama ini? Jadi kumohon bantu aku. Tuntun aku agar aku bisa berakhir bahagia seperti cerita-cerita heroik lainnya.
Oleh karena itu kumohon bantu aku.
Dan satu-satunya yang bisa kalian lakukan padaku adalah membangunkanku.
Ya bangunkan aku.
Bangunkan aku disetiap chapter-nya.
Karena jika aku sudah bangun, aku akan membantai mereka semua dengan pedang Abellard-ku. Dan aku akan membuat Draco Lucius Malfoy menjadi milikku seutuhnya.
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah.
Lima tahun kemudian, Wonwoo dikejutkan oleh sebuah foto seseorang dengan tahi lalat yang familiar di mata Wonwoo. Hampir setiap hari dia melihatnya, dengan ukuran yang sama, dengan posisi yang sama, dan warna yang sama.
Dan tahi lalat yang familiar itu adalah milik anaknya.