21 parts Complete I don't know how to describe him, but he looks gloomy all the time. Begitu kata Kuma pada Elin sore itu dengan wajah polosnya, tetapi selanjutnya gadis itu menyesap kopinya seperti orang kesurupan dan saat itu Elin tahu bahwa gadis ini sedang tidak baik-baik saja.
Just be careful, hon. Cinta sama benci itu gak beda jauh, jangan membenci terlalu dalam. Dan itu jawaban Elin sore itu.
Awalnya Kuma tidak peduli, ia tidak bisa memaafkan Angkasa begitu saja. Laki-laki datar yang mengerikan itu terlihat seperti hama di kehidupannya, bahkan ia bisa menyimpulkan matanya akan iritasi jika lama-lama melihat laki-laki itu di kelasnya.
Tapi suatu hari Kuma merasa kesal lagi saat melihat Angkasa, tetapi ia tidak kesal dengan Angkasa, ia lebih kesal dengan perempuan entah berantah yang terlihat sangat akrab dengan Angkasa.
Elin bilang Kuma cemburu, dan Elin bilang cemburu itu tanda cinta. Kuma tidak setuju, Kuma tidak akan pernah jatuh cinta dengan langit mendung itu, kan? KAN?
Shit, memikirkannya saja Kuma tidak mampu. Tapi ... sepertinya ... langit mendung itupun punya ... TIDAK! Tidak, Kuma tidak peduli dengan manusia itu. Tidak! Ini hanya rasa benci, kan?
Cover by AFA2dg using Canva app