JATUHNYA CATATAN MALAIKAT RAKIB (TAMAT)
  • Bacaan 833
  • Undian 91
  • Bahagian 29
  • Bacaan 833
  • Undian 91
  • Bahagian 29
Cerita lengkap, Pertama kali diterbitkan Nov 29, 2020
Semuanya duduk di ruang tamu. Tak ada yang berani berkata ketika Kyai Rahmat sudah berbicara. Hening. Malam hari yang sangat bergejolak. Aidah duduk di hadapan Umi dan Abinya. Kepalanya tertunduk tak berani memandang kedua orang tuanya. Sedangkan, Aisyah (kakak Aidah) duduk di samping Aidah sambil menenangkan Aidah yang sedang kalut.



"Aidah juga tidak tahu, Bi," jawab Aidah terisak dengan kedua tangan yang mengepal dan gemetar.



"Tidak tahu bagaimana?! Jelas-jelas ini dua garis biru, Aidah! Kamu ini muslimah! Kerudung panjang! Bercadar pula! Anak yang punya pesantren! Lalu sekarang kamu hamil di luar nikah dan kamu bilang tidak tahu apa-apa?! Jangan bohong kamu!" teriak Kyai yang semakin menjadi.



"Abi, beri Aidah kesempatan untuk menjelaskan," tambah Aisyah.



"Apa yang harus dijelaskan kalau sudah dua garis biru begini? Sudahlah. Sekarang, kamu bereskan semua barang-barangmu dan angkat kaki dari rumah ini. Kamu sudah bukan anak Abi lagi," ucap Kyai yang berdiri dari tempai duduknya dan berjalan lesu masuk ke kamarnya.

Ya. Ini adalah kisah Aidah. Seorang muslimah yang sangat menjaga kehormatan dan keislamannya. Tapi, Allah memberikannya ujian berat. Ia hamil tanpa seorang suami di sampingnya. Apakah Aidah benar-benar sudah berkata jujur dengan abinya?

Jika iya, apa yang sebenarnya terjadi dengan Aidah?

Simak ceritanya dalam, "Jatuhnya Catatan Malaikat Rakib."
Hak Cipta Terpelihara
Daftar untuk menambahkan JATUHNYA CATATAN MALAIKAT RAKIB (TAMAT) pada pustaka anda dan menerima kemas kini
or
Garis Panduan Isi
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Payung Untuk Awan (On Going) cover
Cinta Sebatas Mengagumi cover
Quote Ali bin Abi Thalib   cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
[√] Surat Takdir Dari Tuhan  cover
AZZAMITA | short story  cover
The loss of the Indonesian Flagship. cover
Syahiidah (Tamat) cover
Hukum dalam Rasa cover
MENGGAPAI RASA cover

Payung Untuk Awan (On Going)

17 bahagian Sedang Ditulis

Awan Diandra Fidelya, merupakan seorang perempuan yang ditakdirkan untuk menunggu. Seperti sekarang, dia menunggu kepercayaan dan kepastian dari seseorang yang pernah berjanji untuk melamarnya. Laki-laki itu adalah sahabatnya sendiri, Biru Abimanyu Dewangga. Allah Maha Baik. Dia kirimkan seseorang tanpa harus ditunggu. Seseorang itu datang lebih dulu dengan tujuan untuk menjadikan Awan satu-satunya orang yang akan dia minta untuk menjadi teman hidupnya.Tapi...., "Pripun Dek, kalih Kulo purun nopo mboten?" (Bagaimana Dek, dengan Saya kamu mau atau tidak?) tanyanya kepada Awan. "Dek dak dek, umur e Sampean emange pinten?" (Dek dak dek, umur kamu memang berapa?) "Sampun enten sing mau datang," ucap Awan yang masih memegang janji Biru. "Kulo sampun teng mriki. Sinten tiyang sing gelem terus-terusan nunggu? Sampean nek kalih Kulo ndak perlu nunggu." (Saya sudah ada disini. Siapa orang yang mau terus-terusan menunggu? Kamu kalau dengan saya tidak perlu menunggu.) Awan punya keputusan untuk perasaannya. Entah itu masih ingin memegang janji Biru atau lebih memilih menerima laki-laki yang lebih dulu datang melamarnya. 🌷 . . Start : Februari 2024 End : -