Azel mengerti bahwa hidup tidak harus punya akhir yang bahagia, ada kalanya orang-orang yang ia cintai dan mencintainya pergi dengan alasan atau tanpa alasan. Apakah Azel harus menyalahkan takdir ketika dunianya tidak seindah yang ia inginkan, ketika kehidupannya tidak sesuai harapan? Tapi ia selalu percaya ada yang pergi pasti juga ada yang datang. Ketika dalam fase hidupnya ia kehilangan sesorang, ternyata Tuhan maha baik mengirimkan seseorang yang tanpa Azel sadari sangat berarti dalam hidupnya, selalu ada untuknya dan memahami apa yang Azel rasakan. Tapi ada kalanya dalam hidup dihadapkan dengan dua pilihan bahkan banyak pilihan, Azel yang rapuh telah salah memilih sebuah keputusan yang egois, sebuah keputusan yang melahirkan tangisan, sebuah keputusan yang menyakiti orang yang ia cintai dan mencintainya. Itulah takdir, kita sebagai manusia tidak pernah tahu seperti apa takdir kita kedepannya bahkan takdir kita untuk esok haripun kita tidak pernah tahu.All Rights Reserved
1 part