Arina suka menari. Sangat suka malah. Sejak kecil ia bermimpi untuk menjadi seorang penari. Namun, ia terpaksa mengubur mimpi itu dalam-dalam karena ditentang oleh kedua orang tuanya. Keadaan semakin memberatkan Arina ketika ia divonis mengidap Leukemia. Arina hampir menyerah pada segalanya. Hingga pada suatu hari, ia terbangun dalam mimpi dan bertemu dengan sosok yang berhasil mengubah hidupnya.