Aku termenung di antara sajak yang beruntun Menyelimuti khayal yang tak terbendung Inginku menepi, inginku mengikhlasi Tapi hati tak bisa di ajak berdiskusi Lama akal ini menghampiri Tapi aku belum bisa menguasai diri Aku kalah, aku patah Rasanya aku sudah tidak punya celah untuk berbenah Lagi lagi akal menghampiri Memusnahkan segala hal yang tak berarah Aku tergugah, aku merintih Menyaksikan tubuh tak berfatwah Bibirku kelu Menyaksikan kau berlalu kala itu Duniaku seakan runtuh Menyaksikan kau dengannya telah menjadi satu Akal kembali menghampiri Menyadari bahwa ini adalah takdir ilahi yang harus aku imani.