Satya Wiratama. "Kalo lo bisa kalahin gue kali ini, lo bebas pakai lapangan ini," Satya mengambil jeda sejenak dengan mata yang mengunci gadis mungil di depan nya. "Tapi kalo lo kalah, lo harus turutin semua kemauan gue." Ia tersenyum menyaratkan permainan akan dimulai. Amara Wijaya. Amara membalas tatapan cowok senga di depan nya yang kembali menantang nya. Entah ini yang ke berapa kali cowok tersebut seolah tidak pernah memberi nya kebebasan sebagai murid di SMA Mentari Persada. Masalah nya pun sama, Lapangan. Tidak ingin di anggap pengecut, Amara menerima tantangan tersebut lagi. "Deal!" Terima nya dingin. Kemudian sebuah tangan kekar terulur dan Amara menerima nya. Damn it! Semua berawal dari sini. Tantangan yang berbeda dari tantangan sebelum nya, hingga menjebak perasaan masing-masing. SAMAR (SATYA-AMARA) Sama seperti hati nya, Samar.