Terakhir kita bertemu itu belasan tahun yang lalu, saat kita masih anak-anak. Sejujurnya aku sudah lupa bagaimana wajahmu, tapi kenangan itu selalu menghantui pikiranku. Aku masih mengingat namamu lho. Nama panggilan tentunya, karena aku sepertinya tak pernah tahu siapa nama panjangmu, haha. Kau tahu? Aku selalu berharap ada keajaiban, kita bisa bertemu lagi. Walau itu rasanya mustahil karena sudah belasan tahun juga kita tidak pernah saling menghubungi, mungkin kamu sudah tak ingat siapa aku. Semoga kau baik-baik saja di sana, entah di mana itu. Aku selalu mendoakanmu, ini aku anak laki-laki yang dulu selalu ditertawakan oleh orang-orang. Terimakasih, kau mau menerima dan berteman denganku. Oh iya, aku masih menyimpan pesawat kertas darimu.