(Sebuah cerita pendek bertema feminisme yang berlatar belakang jaman perjuangan Indonesia) Ringkasan: "Sebenarnya karena prioritas... Angka buta huruf perempuan jauh lebih tinggi. Karena anak laki - laki diprioritaskan untuk sekolah. Anak perempuan hanya dipersiapkan untuk menikah. Dididik hanya untuk memuaskan laki - laki dalam segala hal. Oleh karena itu masih menjadi pr kita untuk mendidik wanita yang mau datang dan belajar. Apalagi penduduk disini miskin, Gus. Semakin sempit kesempatan perempuan untuk belajar. Mereka lebih memilih untuk bekerja keras membiayai anak laki - laki nya sekolah." Begitu kata Marriyem, seorang wanita yang memperjuangkan kesetaraan hak pendidikan bagi wanita. Bahwa wanita memiliki hak yang sama dalam meraih mimpinya.