365 Day
  • Reads 8,555
  • Votes 782
  • Parts 8
  • Reads 8,555
  • Votes 782
  • Parts 8
Ongoing, First published Dec 04, 2020
Mature
Hubungan tak wajar antara Irene dan Rosé selama 3 tahun bersama tidak pernah mengalami yang namanya pertengkaran hebat, mereka sebagai wanita saling memahami dan itu membuat hubungan mereka bisa bertahan lama namun hubungan itu mulai mengalami goncangan saat Jaehyun masuk di dalamnya dan Irene membenci itu.
All Rights Reserved
Sign up to add 365 Day to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Duke's Grip cover
brother ; drarry cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
Dosa Ku cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.