Apakah Tuhan Menghukumku?
Itu yang selalu Delora tanyakan. Kisahnya bukan kisah hidup menyenangkan seperti novel romansa. Melainkan kenyataan kehidupan yang sesungguhnya, masa-masa yang sulit, masalah yang semakin memuncak, masa di mana setiap remaja saat ini sangat membutuhkan rumah untuk bersandar. Tapi ini bukan soal bangunan rumah.
Delora lelah, dia selalu merasa mati lebih baik. Tapi terkadang dia berpikir, lantas setelah mati akan apa? Hingga akhirnya ada seseorang yang datang, mengajarkan apa itu hidup dan bagaimana caranya bahagia. Apakah Delora akan bertahan setelah mendengarnya atau masih berpikir mati lebih baik? Baginya, hancur lebih mudah dari bertahan. Itu yang dia pelajari sedari kecil.
Semua orang berhak merasakan bahagia, 'kan?
"Engkau dengar? Cabut saja nyawaku!" - Delora Rasiyah Adrienne.
"Dilahirkan bukan sebuah pilihan, untuk tetap kuat bertahan hanya orang-orang pilihan Tuhan," - Raingarda Januar.
*Contains abusive words, violence, self-harm.
Welcome home
Apakah kamu bersedia menemani Delora? Oh tidak, ini bukan hanya tentang Delora. Tetapi kelima orang lainnya juga yang berjalan beriringan menemani Delora.
Novel romansa, ketika ceritanya berakhir bahagianya juga berakhir. Lantas bagaimana kelanjutan kehidupan sang pembaca? Cerita ini berakhir, semoga kebahagiaan pembaca dimulai.
Like and comment, ya! Mau ngeluh di komenan juga engga apa-apa.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-