Story cover for Kepada 2020 | Na Jaemin✔️ by honeyyfever
Kepada 2020 | Na Jaemin✔️
  • WpView
    Reads 4,894
  • WpVote
    Votes 899
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 4,894
  • WpVote
    Votes 899
  • WpPart
    Parts 7
Complete, First published Dec 06, 2020
Ini hanya sebuah utas, tentang Nana yang merayakan kehilangan dan kepiluan di 2020. Tentang tahun yang merenggut habis banyak tawa para anak bumi. 

"Semoga 2021 lebih baik dari 2020." Tidak akan Nana lontarkan kalimat itu seperti setahun yang lalu, saat dipenghujung 2019. Nyatanya saat ia lontarkan kalimat seperti itu dulu, justru 2020 menjadi tahun dimana banyak sekali luka dan duka yang menyelimuti.

*Edisi spesial akhir tahun*
All Rights Reserved
Sign up to add Kepada 2020 | Na Jaemin✔️ to your library and receive updates
or
#96shortstory
Content Guidelines
You may also like
Renjana [COMPLETED] by skyaksa
36 parts Complete
Pada malam paling temaram yang pernah seorang anak jumpai adalah kehilangan sepenggal bait kehangatan yang sepatutnya terus membersamai. Seorang anak yang sudah cukup dewasa sebagai pengganti bapak, seorang anak lain yang baru saja memasuki runyamnya semester tanggung di bangku perguruan tinggi, seorang lainnya lagi baru saja bersuka cita telah memasuki mimpi para anak muda seusia adiknya untuk melepas seragam sekolah, seorangnya lagi baru saja merasa bahwa masa SMA adalah kebebasannya, seorang lainnya lagi masih berkutat dengan permainan remaja tanggung di bangku menengah pertama, satu yang lain masih bersenang-senang pada masa anak-anak yang hendak remaja, dan satu lainnya yang terakhir masih bahagia dimanjakan dengan rambut yang terbelah dua. Namun pada hari itu, nyatanya semesta memberinya segenggam ujian yang harus ditanggung bersama karena kepergian ibunda. Syair-syair elegi selanjutnya mengiringi langkah mereka, mengantarkan satu tubuh yang sudah kaku karena kehilangan ruhnya. Mengantarkan keberangkatan sang ibunda pada tempat paling jauh yang tak bisa mereka singgahi untuk sekadar melepas rindu yang menumpuk dibalik pakaian basah yang baru dicuci, dibalik tumpukan piring kotor yang hendak dibersihkan. Dan lainnya yang menumpuk dan terus menumpuk, membiarkan hati mereka berat diduduki rindu yang tak pernah habis. Dan kemudian luka-luka tak pernah bisa disembuhkan waktu, ketujuh warna dalam keluarga Nawasena berakhir temaram dan kehilangan sukmanya. ©Jeta An Alternate Universe Renjana, 2021
You may also like
Slide 1 of 10
Renjana [COMPLETED] cover
Thanks J | Lee Jeno ✓ cover
Sweet Night cover
|1| Keluarga 'Lee' ✔︎ cover
[✓] SCHOOL SUCKS!! [NCT 00L] cover
7DREAM | Transmigrasi Jeno ✓ cover
Our Emergency Calls  cover
Love hate? | Zhong Chenle ✔ cover
[✔]The Darkness of Heaven | Lee Jeno cover
[1] Noona - Lee Jeno [END] cover

Renjana [COMPLETED]

36 parts Complete

Pada malam paling temaram yang pernah seorang anak jumpai adalah kehilangan sepenggal bait kehangatan yang sepatutnya terus membersamai. Seorang anak yang sudah cukup dewasa sebagai pengganti bapak, seorang anak lain yang baru saja memasuki runyamnya semester tanggung di bangku perguruan tinggi, seorang lainnya lagi baru saja bersuka cita telah memasuki mimpi para anak muda seusia adiknya untuk melepas seragam sekolah, seorangnya lagi baru saja merasa bahwa masa SMA adalah kebebasannya, seorang lainnya lagi masih berkutat dengan permainan remaja tanggung di bangku menengah pertama, satu yang lain masih bersenang-senang pada masa anak-anak yang hendak remaja, dan satu lainnya yang terakhir masih bahagia dimanjakan dengan rambut yang terbelah dua. Namun pada hari itu, nyatanya semesta memberinya segenggam ujian yang harus ditanggung bersama karena kepergian ibunda. Syair-syair elegi selanjutnya mengiringi langkah mereka, mengantarkan satu tubuh yang sudah kaku karena kehilangan ruhnya. Mengantarkan keberangkatan sang ibunda pada tempat paling jauh yang tak bisa mereka singgahi untuk sekadar melepas rindu yang menumpuk dibalik pakaian basah yang baru dicuci, dibalik tumpukan piring kotor yang hendak dibersihkan. Dan lainnya yang menumpuk dan terus menumpuk, membiarkan hati mereka berat diduduki rindu yang tak pernah habis. Dan kemudian luka-luka tak pernah bisa disembuhkan waktu, ketujuh warna dalam keluarga Nawasena berakhir temaram dan kehilangan sukmanya. ©Jeta An Alternate Universe Renjana, 2021