Dyzella Queenna Smith, gadis cantik yang memiliki segalanya. Cinta keluarga, kekasih, dan kebahagiaan. Orang-orang biasa memanggilnya Queen. Sangat pandai memikat hati orang lain, hingga satu kedipan matanya bisa membuat banyak orang jatuh cinta. Kecuali Alvaro Eirtiza Melviano, ketua geng terbesar sekolah barunya, di Indonesia. Yang dengan songong nya memanggilnya Dyzella---tanpa embel-embel Queen---seperti biasa. Cowok dingin dengan segala sikap diam nya. Dyzella tertarik, Alvaro tidak.
Bukan kisah tentang cowok keren yang mengejar cinta. Ini tentang gadis yang mengejar pengakuan yang biasa dia dapatkan. Tapi, untuk cinta? Mana mungkin. Hei, Dyzella adalah gadis cantik yang sudah mempunyai pacar. Dan Alvaro harus dijadikan target untuk pesonanya. Sampai cowok itu memanggilnya Queen, seperti orang lain. Titik.
Lalu, mampukah Dyzella mendapatkan pengakuannya? Atau mampukah Alvaro menghindari spesies gadis berisik seperti Dyzella?
"Cie, apasih megang-megang mulu? Suka kan lo sama gue?"
"Ngaco lo. Kalau mimpi juga gausah indah-indah amat kali."
***
Waktu pertama kali liat kamu, aku bahkan gapernah mikir kalau mastiin kamu masih bernafas bakal jadi salah satu hal yang aku suka. Dan aku nggak minta banyak. aku cuma pengen kamu percaya kalau aku akan selalu ada buat jagain kamu.
---- Alvaro
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.