Mari kita kembali pada tahun 2020, dimana masa pandemi dimulai. Semua berubah menjadi serba virtual, bahkan cinta pun berlangsung secara virtual. Entah bagaimana kaum remaja bisa cepat menjatuhkan hatinya hanya melalui untaian kata yang diketik dengan jari. Bahkan jari dan hati pun belum tentu seirama. Lintang Anindita, seorang gadis yang merasa aneh dengan dunia percintaan remaja di masa pandemi. Baper kok sama ketikan? Karena faktanya, remaja yang memiliki love language selain words of affirmation pun bisa terperangkap pada virtual.