Aku berhenti. Sudah sekian purnama ikrar itu kuucap sungguh-sungguh, dalam hati. Berhenti menatap gamang punggungnya yang kian mengecil dimakan kelokan. Berhenti bersikap seolah tak peduli akan kisah asmaranya. Berhenti bertanya ini-itu tentangnya. Namun ternyata, semesta tak semudah itu mengabulkan angan sederhanaku.