Tika jiwa ini ingin berbicara, menyampaikan segala rasa yang tergendala. Sengketa rasa juga minda yang menyeksa jalan menuju penat kembara helaan nafas yang tersisa. Sebuah nukilan menyapa mata dalam suatu ruangan masa.
Tika ia terjadi, aku berjalan pergi, mengusik memori hati. Dan jika ia menghuni tamu kembali, maka biarkan pena hatiku mengalunkan lagu puisi alam. Kerana kata-kata lisan sekadarkan kiasan pada sebuah gambaran walau hati hanya diam menukilkan sembilu yang menguburkan kembali memori kehidupan.
Rekahan iman yang menghuni, memujuk hati untuk kembalikan jiwa pada reda Ilahi. Membakar segala luka yang merobek janji diri pada lakaran ayat cinta Sang Pencipta Kuasa
#KoleksiPuisi
#PuisiHati
#KembaraJiwa
#RentakHati
CREDIT TO THE OWNER
SEBARANG SALAH LAKU HAK CIPTA DAN PENCIPLAKAN IDEA ADALAH DILARANG
ini bukan sekadar puisi, malah juga tentang rasa yang terbuku di hati.
" seringkali aku terlupa, bahwa diri ini juga perlu untuk didengari. "
semoga kamu sudi untuk membaca puisi yang terlahir dari hati.
m. | 24/25
100824