Childhood (Jeongkyu) Oneshoot
  • Reads 1,128
  • Votes 174
  • Parts 1
  • Reads 1,128
  • Votes 174
  • Parts 1
Complete, First published Dec 07, 2020
Kenangan masa kecil Jeongwoo yang termanis adalah mengenal seorang Kim Junkyu, walaupun sekarang Jeongwoo tidak tahu Junkyu berada dimana ?

Oneshoot

yang gasuka jangan bacaa dan pergi sajaa....
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Childhood (Jeongkyu) Oneshoot to your library and receive updates
or
#421kimjunkyu
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
𝐁𝐚𝐛𝐲 𝐃𝐝𝐞𝐨𝐧𝐮 [KIM SUNOO] [𝐄𝐧𝐝✔︎] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
mirame | hyunjin ✓ cover
With You (Harukyu) ✓ cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.