Tak Ada Tempat untuk Istri Kedua

Tidak ada yang benar benar lebih baik atas pilihan dalam pernikahan ketika harus rela untuk dipoligami atau rela bercerai secara resmi . Keduanya bukan pilihan yang layak untuk dipilih , ketika egoisnya seorang laki-laki yang ingin menguasai dua wanita sekaligus , percayalah tidak ada yang akan merasa bahagia sebenarnya, yang ada salah satu darinya harus menanggung luka sebab digenggam namun ditikam . Bagaimana tidak ? Ketika aku ingin pergi ia menahan kepergianku , ketika aku tanya apa maumu? Dia ingin menikah lagi . Duhai , mengapa? Mengapa harus menghancurkan istana yang dibangun dengan rasa kasih dan cinta selama bertahun-tahun , kenapa?
Aku sudah kehilangan percaya padanya , saat dengan terang-terangan ia membawa wanita yang selama ini menjadi simpanannya , aku tak sudi untuk sekedar meliriknya .
Bukan aku yang keras hati , tapi nafsu mu yang tak bisa terkendali , aku sudah berusaha menjadi istri yang baik , mendedikasikan seluruh jiwa ragaku hanya untukmu namun inikah balasan atas perjuanganku selama ini? baktiku padamu tak pernah aku kurangi sedikitpun , kasih sayang untuk anakmu tak pernah terhenti walau sedetikpun .
Mas Farhan , aku tidak tahu persis atas dasar apa kau ingin menikah lagi . Apa aku sudah tidak menarik lagi ?
Aku tak sanggup untuk mengingkari Firman Alloh dalam Q.S An-Nisa ayat 3 , poligami memang tidak berdosa hanya saja aku tak rela untuk membagi cinta . Tuhan apakah aku egois? Tidak mengizinkan suamiku menikah lagi ?