13 parts Complete "Lo boleh nolak... tapi lo nanti punya gw." - Revin Augustus Valecrest
"Cwo kayak lo... bikin ilfeel." - Sienna Azzelya Vireaux
______________________________
Sienna Azzelya Vireaux - gadis dingin yang tak kenal apa itu perasaan - melangkah turun dari pesawat, satu per satu kakinya menyentuh landasan bandara Nova. Langit yang gelap, hujan rintik, dan angin yang menusuk tampak sesuai dengan apa yang tengah bergelung di hatinya - hampa, mati, dan penuh rahasia.
Sienna tak punya hati yang lembut, tak punya perasaan manusiawi yang biasa dimengerti. Cinta, rindu, sakit hati... itu tak lebih dari sebuah kalimat klise baginya. Dalam hidupnya, hanya pertarungan dan darah yang punya makna - satu-satunya bahasa yang dia pahami.
Ketika taksinya melintas di tengah kota, Sienna melihat pemandangan yang tak asing lagi: sekelompok pemuda tengah bersiap mencegat taksinya, dan sebuah pisau yang melintas di tengah hujan. Dalam dadanya, tak ada debar kasihan - yang ada hanya perhitungan: apa dia harus turun dan melawan, atau melangkah terus sesuai tujuannya.
Sienna kembali ke Nova bukan untuk mencari kedamaian, tapi untuk menyelesaikan apa yang tak pernah selesai. Menghabisi hutang darah, menemukan kebenaran, dan menjaga satu-satunya hal yang dia punya: kekuatan. Dalam hatinya yang membeku, tak ada ruang untuk perasaan... hanya ada pertempuran yang menunggu.