JENNIE KIM👑 The Arrogant Princess
  • Reads 4,450
  • Votes 820
  • Parts 16
  • Reads 4,450
  • Votes 820
  • Parts 16
Ongoing, First published Dec 08, 2020
She is BEAUTIFUL💎, Tapi punya banyak masalah keluarga.

She's a POPULAR girl👑, Tapi dia punya banyak teman palsu.

She's a RICH girl💸, Tapi dia tak pernah bahagia.

And She's an ARROGANT😡 and SPOILED😯 girl, Tapi sebenarnya dia hanya ingin diperhatikan dan diberi kasih sayang.

Remember❗ no one is perfect in this world.

Apa yang kalian lihat, yang kalian irikan, yang kalian harapkan dari kehidupan orang lain. Maybe everything is not like what you SEE👀 and IMAGINE💫!


⚠FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA OKE!!!
Kalo udah Langsung aja di Baca dari pada Penasaran😂

Highest rank :
🎖1 #selebgram (04-02-2021)😉


🤗
Bahasa tidak Baku😂
Banyak kata2 Kasar🙃
Banyak gambar2 nya😆
Cover : @blue._3s  (follow di ig ya)


{UPDATE SESUAI MOOD😊}
All Rights Reserved
Sign up to add JENNIE KIM👑 The Arrogant Princess to your library and receive updates
or
#169arrogant
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover
Little Dumplings cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.