Story cover for °• Sepucuk Surat Untukmu•°✓ by FiyaAlifiyani
°• Sepucuk Surat Untukmu•°✓
  • WpView
    LECTURAS 238
  • WpVote
    Votos 116
  • WpPart
    Partes 3
  • WpView
    LECTURAS 238
  • WpVote
    Votos 116
  • WpPart
    Partes 3
Continúa, Has publicado dic 08, 2020
°•°•°•°•
"Karena nyawa itu nyata, bukan hal yang sia-sia jika masih membalasnya. Apalagi tentang kematian yang sudah pasti ada," ucapnya  masih menatap kertas yang dia pegang. Senyuman sendu tetapi dia tidak tampakkan kepada orang yang tengah mengganggunya. Entah ada angin apa orang itu masih berada di sana. 

"Dia sudah tidak ada di sini, bisakah kamu tidak mengganggunya?"

"Bagaimana denganmu yang juga mengganggu diriku?"


cerpen#1
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir °• Sepucuk Surat Untukmu•°✓ a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
NIDA ( END ) de demigodQuila
57 partes Concluida
"Berhenti main main! Gue pengen serius." Tukas Aldi dengan wajah seriusnya, tanpa ada sedikit unsur candaan. Ia nampak sedikit gusar sebab wanita dihadapannya ini tak pernah menganggap ucapannya serius. Nida sedikit ketakutan saat laki laki didepannya itu menaikkan nada bicaranya. Ia juga terkejut,laki laki yang satu ini selalu menjadikan apapun seperti lelucon dan candaan, namun kini dia terlihat begitu serius membuat Nida tak mampu menjawab dan hanya bisa membisu. Sial! Kenapa jantungnya berdegup keras. Ya ampun Nida merasakan pipinya memanas. "Lo harus jawab, nona muda." Aldi mendekatkan tubuhnya pada gadis dihadapannya hingga jarak mereka semakin tipis. Aldi merendahkan pandangannya, sebab tinggi mereka tidak setara. Dan di sini jelas Nida lah yang tidak terlalu tinggi. Nida mengangkat kepala dan pandangannya. Aish! Jantungnya sangat berdegup kencang. "Runtuhin tameng hati gue. Buat gue percaya akan hal itu." Ujar Nida dengan bersikeras menahan degupan di dada nya. Seulas senyuman terukir di wajah indah Aldi, dia kemudian mengambil jarak kembali menjauhkan tubuhnya,sebab ia tahu bahwa gadis dihadapannya itu tidak nyaman. "Setelah gue berhasil, gue gak bakal lepasin lo. Gue yang akan jadi pemenang. Hm?" Terdengar jelas seperti tantangan Aldi berucap. Membuat Nida semakin kalut. Ahhg! Aldi selalu saja berhasil membuat desiran aneh dalam tubuh Nida. Demi apapun Nida ingin menendang Aldi jauh jauh saat jantungnya berdegup keras. Bisa semakin malu ia jika Aldi mendengar degupan jantungnya. Tanpa Nida sadari, ia lah yang terjebak oleh ucapannya itu. Antara hati dan logika. note : ( Beberapa adegan terinspirasi dari cerita orang sekitar. ) ( Dipublikasikan pada : 6 Juli 2020 ) ( End ) ( Dilarang copas, atau plagiat cerita ini! Mikir sendiri jangan seenaknya, lu kira nyari ide cerita segampang nyari upil? ) Rank 1 #Nida ( 8 Juli 2023 ) Rank 1 #pdkt ( 21 Juli 2023 )
Black Out III de Alya_M24
17 partes Concluida
"Ini mati listrik yang... luar biasa..." -Sungwoon- "Apa ini perbuatan alien?!" -Minhyun- "Kenapa kalian begitu histeris?" -Jaehwan- "Apa dia masih hidup?" -Woojin- "Tidaaak!!!" -Seongwoo- "Tidak! Aku buta!" -Daniel- "Tubuhnya tidak bergerak sama sekali, merespons juga tidak!" -Guan Lin- Sungguh malam Minggu yang hebat. Dalam benak kami terlukis sebuah pemandangan indah di malam Minggu, meski para jomblo konon menderita pada malam tersebut oleh kutukan yang terkadang sulit dicabut itu. Malam ini berbeda 180 derajat, tak pernah seumur hidupku terbayang akan malam menakjubkan ini. Kalangan yang takut akan malam ini tak hanya kami yang masih lajang, mereka-mereka yang sedang menjalani hubungan pun tak akan absen dalam memproduksi jeritan. Apa hanya jeritan? Mungkin air mata pun ikut serta. Beruntung sekali diriku masih waras setelah mengarungi malam yang panjang ini. Hanya rembulan dan cahaya ponsel sebagai alat bantu kami dalam petualangan di kegelapan. Kisah yang tertuang pada malam ini benar-benar di luar nalar. Siapa sangka berdiam di dalam rumah itu aman? Siapa sangka yang tadinya kawan bisa menjadi musuh? Siapa sangka yang baru saja tersenyum tulus tiba-tiba menancapkan pisau ke dada kita satu detik kemudian? Siapa sangka orang yang satu menit lalu berbincang bersama kita, satu menit kemudian ia ditemukan sudah terkapar di lantai dengan tubuh bersimbah darah? Bahkan seorang peramal pun tak akan sanggup menerawang perihal untaian kejadian malam ini dengan tepat. Hanya Tuhan yang tahu akan misteri itu. Di sini kami melewati malam ini dengan mempertahankan nyawa. Aku dan kumpulan lelaki tersebut sungkan tak sungkan harus ikut menyumbangkan cerita kami untuk malam ini, atau mungkin menyumbangkan jiwa dan raga? Tak ada yang tahu. -Sua (Reader/OC)- *CERITA MENGANDUNG KEKERASAN. MOHON UNTUK TIDAK DITIRU.
Quizás también te guste
Slide 1 of 9
The Dark Side(END) cover
CAHYA UNTUK MENTARI cover
TAMARA cover
THE SECRET OF RELYAN  cover
WHO ? cover
NIDA ( END ) cover
Full Of Scratches cover
Black Out III cover
psychologycal cover

The Dark Side(END)

42 partes Concluida

ketika dua kepribadian bertolak belakang melebur menjadi satu karena terlahir dari trauma masalalu. membentuk sebuah jati diri yang tangguh untuk menyelami kerasnya garis kehidupan yang harus dia jalani. wajah secerah mentari, tatapan seteduh mbun pagi, dan senyuman semenenangkan senja hari. siapa yang tahu bahwa itu semua adalah topeng yang dipasang untuk menutupi bagian dari dirinya yang kelam, kekelamannya mampuh mengubah kehidupan seindah pelangi menjadi hitam suram jika dia tidak mampu mengendalikan diri. karena itulah dia menguburnya dalam-dalam walaupun dia tahu itu hanya sementara dan sewaktu-waktu akan memberontak dari persembunyiannya untuk keluar. "jika diriku berubah tidak seperti biasanya, itu masih tetap aku, itu adalah diriku yang lainnya, dan aku bukan monster"