Kara dan Elfan, dua insan yang dulu pernah saling mencinta, yang pernah berjanji bahwa kelak akan bersama, merangkai sebuah alur yang menetap pada skenario cerita. Sayangnya, itu hanyalah sebuah angan, kenyataan mengembalikan ekspektasi yang berkembang manis di ruang ingatan. Semakin dewasa, Kara tau, berharap pada manusia memang hal yang sangat menyakitkan. Hanya doa yang terlangitkan walau kenyataan tak terealisasikan. Selebihnya, Dia lah yang menentukan. Lucu bukan? Yang dulu pernah meminta dipertemukan, kini saling menjauh seakan-akan lupa ingatan. Yang dulu meminta bertahan, rupanya hanya harap yang menepis angan. Seperti senja, indah namun hanya sekejap, yang menjadi tempat bersatunya antara siang dan malam. Namun, kini senja itu tak lagi sama, yang hanya menghambur pada malam dan menyisakan kenangan kelam. ==== [Spiritual•Romance•Teen Fiction] "Sebaik-baik bacaan adalah Al Qur'an"