The Stopping Life-Clock! Sung Jin-Woo x Reader [Solo Leveling]
  • Reads 1,152
  • Votes 190
  • Parts 2
  • Reads 1,152
  • Votes 190
  • Parts 2
Ongoing, First published Dec 11, 2020
Ini bukan kisah cinta penuh pembuktian antara Ramesis II dan Nefertari, ini bukan kisah cinta romantis antara Pangeran dan Cinderella, ini juga bukan kisah penuh usaha antara Pierre Curie dan Marie.

Tapi, ini adalah kisah sang Monarch yang kehilangan Ratunya.

"Percayalah [Name], bahkan sang Kematian tak akan bisa memisahkan kita" - Sung Jin-wo


__________________________________________


Book ini adalah Project "The Stopping Life-clock" bersama dengan teman-teman seperwattpad-an saya dari Group chat, PT. Dosa Jaya Abadi Putra:v dalam rangka menyambut tahun baru.

penasaran dengan karya-karya mereka? bisa cek di chap awal book ini! saya sudah cantumkan akun beserta ship yang mereka kerjakan!



Warning : Typo, OOC, tata bahasa ancur sehancur hatiku, dll

Solo Leveling©Chu-Gong

start : -
finish : -


enjoy!
Public Domain
Sign up to add The Stopping Life-Clock! Sung Jin-Woo x Reader [Solo Leveling] to your library and receive updates
or
#214project
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Rafa  cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.