Story cover for Daisy's Diary by callmeda_
Daisy's Diary
  • WpView
    Reads 431
  • WpVote
    Votes 211
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 431
  • WpVote
    Votes 211
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Dec 12, 2020
Happy Reading❤️

"Nggak ada yang bisa di percaya dari seorang pembunuh sepertimu, Daisy!" ucapnya penuh penekanan.

"Ta-tapi, Kak. Bukan aku pembunuh mereka," ucapnya dengan bergetar.

Bagaiman jika hubungan dua bersaudara diselimuti oleh kebencian dan dendam?

Tak ada yang benar-benar bisa dilupa dari sebuah kenangan.
Semuanya akan tetap ada, walaupun terasa sakit jika mengingatnya. Namun, untuk melupa aku tak bisa.

Aku butuh Mama.
Aku butuh Papa.
Aku butuh bahu mereka.
Aku juga ingin di mengerti, Tuhan.
Aku ingin seperti dia, dia, dan yang lain.
Bukan hidup seperti ini yang aku mau.

"Ma, Pa. Daisy sayang kalian." 


Followig:@firdaaa.23
Followwp:@Callmeda_
All Rights Reserved
Sign up to add Daisy's Diary to your library and receive updates
or
#707perasaan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
HIDDEN I (The End) cover
2 AYDEN ✓  cover
Amour (COMPLETE) cover
Sederet Luka Untuk Indira (Sudah Terbit) cover
Asha's Notes [Tamat] cover
Stuck In Confusion (COMPLETED)  cover
DUDA COOL(END) cover
Dibalik Tawa  cover

HIDDEN I (The End)

51 parts Complete

"Apa yang bisa dibanggakan darimu?" Sebuah hubungan yang kompleks antara seorang ayah dan anak perempuannya. Ayah tersebut tidak pernah menunjukkan kasih sayang dan penerimaan terhadap anaknya, bahkan menganggapnya sebagai beban keluarga. *** Diasha hanya ingin satu hal, dicintai oleh ayahnya sendiri. Namun kasih sayang itu tak pernah datang, bahkan seolah tak pernah diharapkan. Ia tumbuh dalam rumah yang penuh dingin dan diam, mencoba menjadi anak baik agar dilihat, agar dianggap tapi hasilnya selalu sama, hampa. Meski begitu, Diasha tak pernah benar-benar bisa membenci ayahnya. Di hatinya, pria itu tetap sosok penting yang tak tergantikan. Sayangnya, apakah ayahnya berpikir hal yang sama? Ketika cinta yang seharusnya melindungi justru melukai, Diasha dihadapkan pada pertanyaan paling pahit dalam hidupnya: Apa gunanya hidup... jika rasanya seperti mati Attention: Cerita ini mengandung tema yang sensitif dan dapat memicu emosi yang kuat pada pembaca, terutama bagi mereka yang pernah mengalami pengalaman serupa. Mohon untuk tidak terlalu terpengaruh oleh cerita ini. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala reaksi emosi yang mungkin timbul, termasuk kebutuhan akan tisu. •dilarang keras menciplak karya ini•