David Lodge berkata dalam The Art of Fiction: "Bisa dikatakan bahwa cerpen pada hakikatnya harus mengarah 'pada penutupnya. Oleh karenanya, kita memulai menulis cerpen dengan harapan akan segera sampai pada penyelesaiannya, sementara itu, jika kita memulai menulis novel kita tidak tahu kapan harus menyelesaikannya."
Di sini saya setuju, karena saya selalu mengawali ide cerpen dengan memikirkan penutupnya (biasanya saya memilih ending cerita yang memberikan efek mengejutkan). Di sisi lain, saya juga membangun cerita yang mengandalkan persepsi indrawi dari POV orang pertama. Kenapa? Karena untuk memberikan efek ambigu akibat dari persepsi yang keliru dari sang tokoh.
Selamat membaca...
:)