Janjiku

Nina, sampaikan kepada orang-orang yang mencaciku bahwa aku telah betul-betul sabar dan sangat tidak peduli. Aku telah pendam cucuran air mata ini di balik kebahagiaanku.
Dimana jejak-jejak itu akan sulit untuk ditemukan.
Aku juga telah mengikatnya dengan janji, dimana janjiku ini adalah janji yang tak mungkin dapat diulur lagi.
Janjiku takan pernah tertawar oleh harta, tahta ataupun wanita.
Seberapa besar harta itu yang datang aku takan pernah goyang.
Seberapa tinggi tahta itu ditawarkan tak pernah bimbang ku menolaknya.
Dan seberapa indah wanita yang mencoba memikat hatiku, takan pernah aku luluh kepada mereka.
Ini janjiku, aku ada untukmu.
Aku tumbuh berkembang karenamu.
Dan aku akan kembali membuktikan akulah menjadi orang yang terpantas untuk bersanding denganmu.