"Lebih baik kamu mati saja, dasar jelek!" Dengan kejam, kata-kata pahit itu terlepas dari bibirnya, menggugah niatku untuk melepaskan diri dari belenggu jiwa. Aku lelah, sungguh lelah terhadap diriku yang dipenuhi oleh kesedihan ini. Terhempas sudah aku, hingga tak berdaya dan letih, kepenatan menghujam tubuh dan pikiranku tanpa ampun. Namun, bagai kilatan petir di tengah gelapnya malam, aku tak pernah menduga bahwa menjelang akhir dari perjalanan hidupku, penyelamat tak dikenal bakal muncul di hadapanku. Dengan ketampanan yang mempesona, tiada tara, dia menghipnotisku, merayu hatiku sejak pandangan pertama. Namun, seperti yang lainnya, dia terhenti padaku dengan pandangan jijik yang menggelikan. Ya, aku memang gendut, aneh, berjerawat dan tidak terhormat. Aku memiliki paras yang jelek. Selain itu, aku juga memiliki otak bodoh dan dibutakan oleh cinta pada orang yang membuatku ingin bunuh diri. Namun, siapa sangka jika pertemuanku dengan pria itu akan menjadi awal dari kisah cinta segitiga yang membawaku kembali menghadap malaikat maut? Namaku Muhammad Rachel, dan aku adalah lelaki tampan yang sesungguhnya. *KONTEN LGBT