(FOLLOW DULU BARU BACA) Apa rasanya seorang anak yang tidak di anggap oleh kedua orang tuanya dan menitipkan di sebuah pesantren sejak berumur 5 tahun? Ratih menunjukan ia memilih air bunga itu. "Bagus saya sudah duga akan hal itu." Seorang lelaki berparas tampan menatap Pak Kiai dan menghampiri nya. "Kesini Nak,"pinta Pak Kiai melambaikan tanganmya menuju Lelaki tesebut dari kejauhan. Semua santriwati terpesona akan ketampanan yang ia miliki. Lelaki itu menunduk kepada Ayah nya. "Doakan ini ember berisi air bunga ini ayoo."pinta Pak Kiai. Lelaki itu memegang air bunga itu dan menundukan kepalanya dan punggungnya. Setelah air itu di doakan oleh Gus Ikhsan pun berdiri tegak menatap Ratih. "Kamu Mbak Tiara, mandikan dia pakai air bunga ini." Hanya bisa memberikan uang di bawah rata-rata wajahnya yang tidak cantik di hujat bayak santriwati, kebodohannya membuat dibully oleh santriwati. Bagaimana rasanya jika seorang santriwati tak pernah di anggap oleh santriwati lain dan tidak di perilaku kan dengan baik. ⚠️ Story suasana Pondok pesantren