[Discontinued]
"Sudahlah, berhenti menangis Todoroki. Dia sudah menjadi masalalumu, lupakan saja. Dia tidak akan tenang disana kalau kau jadi bocah cengeng begini.."
"Tidak bisa! Dari lubuk hatiku yang paling dalam mengatakan kalau aku masih sangat mencintainya! Lagipula, semua masalah ini ada karena ulahmu sendiri!!"
"Aku tahu itu, Ekspetasi memang terkadang berbeda dari Realita. Dan, mungkin ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama.."
'Ima demo anata wa watashi no hikari..'
Kesedihan, ataupun penderitaan yang terus dirasakan layak pahitnya lemon yang terasa setelah kita makan. Aku telah kembali pada kehidupan yang tak berkaitan dengan kesedihan. Penglihatan akan dunia, rasanya masih terkesan buram karena kesedihan. Dan yang dapat menyelamatkan dari itu hanyalah cahayamu, Aya Akane.
Masih terselimuti oleh kesedihan dalam kegelapan, dan hanya teringat tentangnya. Dan karena itulah ketika mengingatnya, air mataku tak berhenti mengalir.
Aku tahu, semua ini adalah kebohongan. Aku tak dapat melupakan hari-hari menyenangkan yang kulewati seperti biasanya bersamamu.
Tolong hukum aku, ini sangat-sangat menyakitkan.
Aku benar-benar tak bisa melupakan hari-hari yang menyenangkan itu, dan hanya menyisakan kesedihan bagai aroma pahitnya lemon
* * * * * * * * * *
- Aya Akane as You
- Todoroki Shouto
- With another Character on My Hero Academia
Keseharian Elio bersama keluarga posesifnya.
.
.
.
Si bungsu yang gagal menjadi bungsu namun tetap mendapatkan perlakuan selayaknya bungsu.
"MINGGIR! MINGGIR LIO TAMPAN MAU LEWAT!" - Elio
"Kemari, Elio Riley Sergeyev." - Baron
"Lio sayangnya mommy." - Irene
"Lio-ku." - Eiser
"Apa hukuman yang pantas untuk kucing nakal ini?" - Leandro
"Jadilah anak baik, Lio." - Jericho
"Kakak? Kau lebih terlihat seperti seorang adik." - Alvaro
--------------------
((DILARANG PLAGIAT!!))