Story cover for Bara Arsenio by HanaZulfaNabila
Bara Arsenio
  • WpView
    Reads 456
  • WpVote
    Votes 80
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 456
  • WpVote
    Votes 80
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Dec 17, 2020
Selamat datang di cerita kegabutan saya. Cerita ini saya buat real dari otak sendiri, jika ada kesamaan tokoh, latar, alur, dan sebagainya itu murni tidak kesengajaan. 

Cerita gak jelas yang saya buat semoga menghibur, kalian yang suka silahkan tambahkan ke library dan bagi yang tidak suka silahkan tinggalkan. 

                         SLOW UP:)
All Rights Reserved
Sign up to add Bara Arsenio to your library and receive updates
or
#18bara
Content Guidelines
You may also like
Rindu Senin Pagi by Rizardila
25 parts Complete
Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata. Kisahku, perempuan bodoh yang terpaksa duduk sebangku dengan laki-laki pintar yang menyebalkan. -- Aku mencarinya di dalam tas, semua isi tas kukeluarkan dan kuletakkan di atas meja. Namun tetap tidak ada. Aku mencari di kolong meja, mencari di bawah meja dan bawah kursi. Hingga sepertinya laki-laki di sebelahku terganggu dengan keribetanku. "Ribet banget." Katanya datar sambil mengeluarkan buku dari dalam tasnya. Aku menoleh ke arahnya sebentar "Apaan, sih, lu?" Balasku kesal. Lalu lanjut lagi mencari-cari pulpenku di dalam tas. Aku ingat betul selalu meletakkan pulpenku di bagian depan tas. Namun pagi ini entah kenapa ia menghilang. "Kaya enggak ada pulpen lain aja." Ucapnya sinis. "Apaan, sih? Orang gue cuma punya satu! Lagian, lu, temennya lagi susah nyari pulpen, bukannya bantu, malah nyinyir." Balasku kesal. Ia menoleh ke arahku. "Mana ada pelajar ke sekolah cuma bawa pulpen satu?!" "Gue cuma bawa satu." Terdengar suara salah satu siswa yang duduk di bagian belakang. "Gue juga bawa pulpen satu doang." Terdengar suara siswa yang lainnya. "Denger, kan, lu? Bukan cuma gue yang bawa satu pulpen ke sekolah. Banyak! Makanya jangan samain orang-orang sama lu. Mentang-mentang rajin, teliti, rapih, dan semua alat tulisnya lengkap!" "Bawel!" Ketusnya sambil membuka buku catatannya. Ia mulai fokus dengan buku catatannya itu. "Yaudah gue pinjem pulpen lu, satu." "Gue cuma bawa satu." Jawabnya pelan. "Bintaaaang!" Teriakku. Bintang terkejut melihatku. Dan sepertinya seluruh siswa di kelas juga menoleh ke arahku. Termasuk Bu Vivi yang sedang duduk di kursi guru. Aku tertunduk malu setelah tidak sengaja membentak Bintang yang tingkahnya selalu saja seperti minta dimaki-maki.
You may also like
Slide 1 of 10
Cerita Cinta Siblings Baldwin Dan Aubrey  { Slow Up } cover
Ferrell Harland Natio  cover
Kingsman cover
Rindu Senin Pagi cover
Antara Pilihan Berat Kamu Atau Dia { Slow Up } cover
Move Bodies cover
I'm RF cover
When I happy? (TAMAT) cover
MISTAKE, CELLA [End]√√ cover
Abah Dosen [COMPLETED] | TAMAT cover

Cerita Cinta Siblings Baldwin Dan Aubrey { Slow Up }

6 parts Ongoing Mature

Minim konflik Langsung baca aja kalo mau hehehe CERITA FIKSI!!! JANGAN DIBAWA KE DUNIA NYATA maaf kalo tulisannya gak bagus,jalan ceritanya gak menarik dan gak nyambung. Masih belajar soalnya hehehe Mohon maaf kalo ada kesamaan cerita atau tokoh ya Photo by : pinterest