Ketika Senja Mengejar Fajar
  • Reads 17
  • Votes 5
  • Parts 1
  • Reads 17
  • Votes 5
  • Parts 1
Ongoing, First published Dec 17, 2020
Lelaki berpeci dengan baju koko abu-abu berjalan melewati Senja. Mata Senja yang tak asing dengan sosok yang baru saja melintas di hadapannya langsung berteriak memanggil, "Hey! Kamu yang pake peci! Berhenti!" Melihat lelaki itu berhenti, Senja berlari menghampirinya. "Saya?" tanya lelaki itu dengan menunjuk dirinya sendiri. "Ya Kamu, lah! Siapa lagi, coba?" sewot Senja mengerucutkan bibirnya. "Ada apa ya?" tanya lelaki itu sambil membenarkan posisi pecinya. "Eh? Eh iya! Aku Senja. Fathia Senja Calista, kelas 11 MIPA 7, hobi ngabisin kuota dan makan-makan," jelas Senja dengan mengulurkan tangannya. Lelaki itu membalasnya hanya dengan anggukan dan senyuman kecil serta merapatkan kedua tangannya lalu pergi begitu saja. Mata Senja membelalak tak percaya. Dia kembali berteriak, "Hey, kamu! Suatu hari nanti kita akan hidup bersama dalam suatu ikatan suci!" Lelaki itu tak menjawab melainkan semakin hilang dari pandangannya. "Tapi, bagaimana caranya?" gumam Senja, "akan kupikirkan itu nanti."
All Rights Reserved
Sign up to add Ketika Senja Mengejar Fajar to your library and receive updates
or
#443mengejar
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Om Rony cover
I'm the Protagonist cover
Memilih Untuk Pergi  cover
My Dangerous Junior cover
Kaesar cover
AV cover
FIX YOU cover
I'm Alexa cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan