Keputusan untuk berhenti di dunia musik, sudah lama Renjun pikirkan baik-baik. Namun keraguan melanda tiap ujung hatinya tentang respon apa yang harus dia berikan nantinya di depan semua orang. Sambil berkhayal tentang kemungkinan yang akan dia hadapi, kejadian yang telah lama tersusun rapi di dalam lembaran takdir, akhirnya menimpa Renjun. Detik maupun semesta sengaja bertubrukan, mencampur-aduk urusan keduanya. Garis takdir yang semula tak sejalur, kini menjadi sebuah benang tak kasat mata yang berkesinambungan. Seolah-olah, takdir memang sengaja mempermainkan mereka berdua. Saksi yang menonton hal tersebut berupa tusukan daging ayam, botol susu pisang dan stroberi yang telah terbuka, juga kemeja flanel kesayangan Renjun. Mau ataupun tidak, bagi Renjun maupun perempuan tersebut menjalani susunan skenario takdir untuk mengecoh keduanya. Tinggal tunggu Sang Waktu, memulai pertunjukan utama yang terdapat klimaks di dalamnya. Bagaikan bom waktu yang tak bisa dideskripsikan kapan ia akan meledak. Di saat hal itu terjadi, Renjun teringat sebuah kutipan lagu yang pernah dia dengar, "This is a modern fairytale, there's no happy ending." [non-au, ©pureust]
16 parts