Berita kematian Shiofra, seorang siswi SMA Gita Bahari mampu menggemparkan masyarakat.
Notabene, kasus tersebut terjadi akibat keracunan makanan.
Bagaimana bisa seorang siswi meninggal keracunan makanan di sekolah elite?
◌◌◌
Mungkin bagi orang awam terdengar masuk akal.
Kematian Shiofra membawa duka dalam bagi kedua orangtuanya sekaligus sahabat dekatnya, Baltira, Vellerin, dan Zayn.
"Keracunan makanan? Alasan yang tidak masuk akal, kan? Kalau dia keracunan, harusnya kita juga dong. Kan makannya selalu bareng-bareng," gerutu Zayn masih tak terima.
"Eem.. Mu.. Mungkin," Baltira mengangguk ragu.
"Iya, nggak masuk akal," sambar Velle.
"Mau bantu gue pecahin kasus ini?" tanya Zayn penuh harap.
Sebuah pertanyaan yang seakan mengharuskan Baltira menjawab, "Ya."
Siapa sangka? Tragedi itu membuat Baltira semakin kehilangan akal sehatnya.
Namun, tragedi itu juga yang melahirkan bahagia bagi dirinya.
Semesta memang pandai berkonspirasi, membongkar luka dan kebohongan yang tak pernah Baltira duga.
◌◌◌
Wajarkah jika ia menyimpan rahasia besar sendirian, membiarkan orang lain binasa, sedangkan bahagia terus menyelimuti dirinya?
Ataukah ia harus membongkar rahasia tersebut dan menanggung segala resiko?