5 Partes Continúa Contenido adultoMata teduh itu memperhatikan gadis di sampingnya. Suaranya mengalir cepat, penuh semangat seperti air terjun yang tak sabar bertemu sungai. Dan di tengah segala riuh ceritanya, laki-laki itu tersenyum kecil-senyum yang nyaris tak terlihat, seperti bisikan yang hanya bisa dirasakan oleh hati.
Tiba-tiba, gadis itu berhenti. Seakan tersadar dari euforinya sendiri, ia mengerjap pelan, lalu menoleh dengan alis mengerut canggung.
"Eh.. maaf. Aku berisik banget ya?"
Suasana sempat hening sejenak, sebelum laki-laki itu menggeleng perlahan. Tatapan tenangnya seperti danau yang tak terusik.
"Engga sama sekali," katanya, suaranya pelan. "Please don't stop talking, aku gak bakal pernah ngerasa berisik, engga keberatan sama sekali."
Dari sekian banyak kata yang sering tak dianggap penting, kalimat itu justru menenangkan. Seolah, ada tempat di dunia ini di mana ia boleh jadi dirinya sendiri-seberisik apapun itu.
Not everything that matters calls out your name. Some just walk silently toward you, never seeking the spotlight-only hoping you'd feel enough.